Pengertian Jurnalistik Online
Jurnalistik Online adalah komunikasi
media massa di era baru, dimana penyampaian pesan komunikasi massanya
disalurkan melalui media internet. Jurnalistik online juga merupakan
jurnalistik level tertinggi setelah jurnalistik cetak dan jurnalistik
elektronik (jurnalistik televisi dan jurnalistik radio).
Jurnalistik Online berkembang dengan
pesat dan melahirkan era baru dalam dunia jurnalistik. sebut saja smartphone
journalism (jurnalistik smartphone) yang memungkinkan siapa pun dapat menjadi
seorang wartawan hanya dengan bermodalkan handphone pintar (smartphone) plus
(+) kuota internet. Dengan begitu, proses-proses jurnalistik yang berupa
pencarian, pengumpulan, pengolahan dan
penyebarluasan berita dapat dilakukan hanya dengan satu alat bernama
smartphone.
Menurut Asep Syamsul Romli, seorang
blogger sekaligus pengajar yang menjadi pemerhati jurnalistik online
menyebutkan, Jurnalistik online juga memperkuat atau menumbuhkembangkan
jurnalisme warga (citizen journalism) dengan memanfaatkan blog atau
media sosial (social media). Kini, setiap orang bisa menjadi wartawan,
dalam pengertian meliput peristiwa dan melaporkannya melalui internet.
Nama lain Jurnalistik online
Adapun beberapa nama lain daripada jurnalistik
online di antaranya:
Multimedia Journalism
Cyber Journalism
Internet Journalism (jurnalistik internet)
Website Journalism (jurnalistik website)
Digital journalism
Daring Journalism
Headline Jurnalism (jurnalistik judul)
Clickbait Journalism?
Perubahan yang terjadi dalam wajah jurnalistik
Seiring hadirnya jurnalistik online,
jurnalistik internet ataupun cyber journalism, tentunya hadir pula
beberapa perubahan dalam wajah jurnalistik, di antaranya:
Orientasi Bisnis
Dahulu, setiap media cetak, berkutat dalam
hal oplah atau jumlah terbit untuk memperhitungkan hasil keuntungan yang
nantinya akan mereka dapat dari karya jurnalistik mereka, dalam jurnalistik
online, yang menjadi perhatian adalah jumlah pengunjung website (website
traffic). Sehingga tidak heran muncul apa yang disebut jurnalistik umpan
klik (clickbait journalism) yang dikatakan Asep Syamsul Romli sebagai
berita sensasional, bombastis dan dramatis itu.
Cara mencari berita
Dulu, setiap orang mendapatkan informasi
atau berita dengan mengunjungi penjual koran di pinggir jalan, atau dengan
berlangganan. Kini, pencarian berita dapat dilakukan hanya dengan menggunakan
gadget+koneksi internet.
Konten atau isi media
Dalam jurnalistik online, isi sebuah
media tidak hanya menampilkan data atau informasi berupa teks saja, tetapi juga
dalam bentuk gambar, video, link dan audio. Sehingga wajar kalau jurnalistik
online ini lebih banyak diminati dan menjadi highest level of journalism.
Audiens atau khalayak
Dalam jurnalistik selain online, berita
hanya ditujukan kepada audiens atau khalayak berupa manusia. Dalam konteks
jurnalistik online, sasaran penyampaian pesan tidak hanya ditujukan atau
disegmenkan pada manusia saja, tetapi juga pada mesin pencari seperti google,
bing dan yahoo. (ada yang disebut dengan istilah SEO)
Format teks
Dalam jurnalistik online, ada yang
disebut dengan white spacing, atau jarak di antara paragraf yang membuat
mata pembaca tidak merasa jenuh dengan berita yang mereka simak. Hal lainnya
adalah konten berita yang cenderung pendek (maksimal 5 baris dalam 1 paragraf).
Tuntutan jurnalis
Jika dahulu tuntutan yang diemban seorang
jurnalis hanya terpaku pada kompetensi menulis dan memotret (pengambilan
gambar), maka pada era jurnalistik online para jurnalis mendapat tuntutan lain,
yakni mengoperasikan teknologi komunikasi era baru beserta pendukungnya seperti
HTML dan CSS.
Demikianlah penjelasan sederhana mengenai
dasar-dasar jurnalistik online, semoga mampu menambah wawasan anda dalam dunia
kejurnalistikan.
-Eki Baehaki-
No comments