Halaman

    Social Items

Menulislah Seburuk-buruknya

Ada sebuah nasihat mengatakan: jangan pernah takut salah, karena dengan salah kita bisa memperbaikinya. Sedangkan tidak mengerjakan sama sekali tidak akan membuat kita tumbuh.

Tampaknya nasihat itu berlaku juga dalam proses menulis. Banyak orang yang menghabiskan waktu berjam-jam di hadapan laptop, atau dengan memainkan penanya. Itu disebabkan karena mereka ingin membuat tulisan yang bagus, keren.

Tanpa mereka sadari, setelah bengong yang lama itu ternyata hasrat menulis mereka keburu hilang. Pikiran mereka keburu lelah hanya untuk memikirkan kalimat pembuka yang keren itu. Akhirnya tak menghasilkan apa pun.

Itu tentu merupakan hal yang buruk mengingat waktu kita yang amat berharga itu hanya habis untuk bengong di hadapan laptop. Dan yang pasti, impian untuk menjadi penulis yang produktif itu semakin menjauh, bahkan mustahil.

Dalam proses menulis, draft pertama sangatlah penting. Seburuk apa pun draft pertama kita, masih ada kesempatan waktu untuk mengeditnya nanti.

Anjuran untuk menulis draft pertama adalah: MENULISLAH!

Menulislah seburuk-buruknya. Semakin banyak anda menulis buruk, semakin terasah keterampilan anda dalam mengedit. Dan keuntungan lainnya, anda akan terbiasa menulis cepat dan jalan cerita akan mengalir lancar-tidak buntu. 

Menulislah Seburuk-buruknya

Menulislah Seburuk-buruknya

Ada sebuah nasihat mengatakan: jangan pernah takut salah, karena dengan salah kita bisa memperbaikinya. Sedangkan tidak mengerjakan sama sekali tidak akan membuat kita tumbuh.

Tampaknya nasihat itu berlaku juga dalam proses menulis. Banyak orang yang menghabiskan waktu berjam-jam di hadapan laptop, atau dengan memainkan penanya. Itu disebabkan karena mereka ingin membuat tulisan yang bagus, keren.

Tanpa mereka sadari, setelah bengong yang lama itu ternyata hasrat menulis mereka keburu hilang. Pikiran mereka keburu lelah hanya untuk memikirkan kalimat pembuka yang keren itu. Akhirnya tak menghasilkan apa pun.

Itu tentu merupakan hal yang buruk mengingat waktu kita yang amat berharga itu hanya habis untuk bengong di hadapan laptop. Dan yang pasti, impian untuk menjadi penulis yang produktif itu semakin menjauh, bahkan mustahil.

Dalam proses menulis, draft pertama sangatlah penting. Seburuk apa pun draft pertama kita, masih ada kesempatan waktu untuk mengeditnya nanti.

Anjuran untuk menulis draft pertama adalah: MENULISLAH!

Menulislah seburuk-buruknya. Semakin banyak anda menulis buruk, semakin terasah keterampilan anda dalam mengedit. Dan keuntungan lainnya, anda akan terbiasa menulis cepat dan jalan cerita akan mengalir lancar-tidak buntu. 

No comments