Terlepas dari pengertian dasar atau
hakikatnya, ada pula hakikat turunan daripada hakikat yang utama di atas. Ini
bisa kita jadikan sebagai penguat alasan mengapa kita kuliah sekaligus
referensi tujuan.
Peningkatan Kemampuan
Bagi orang-orang yang terbiasa hidup
dalam keteraturan (terpola), kuliah merupakan panggung untuk meningkatkan
kemampuannya dalam bidang tertentu. Dari jauh-jauh tahun sebelum ia menjadi
mahasiswa, ia telah membidik sebuah keterampilan di mana ia akan berfokus di
sana untuk menjadi ahli. Contonya seseorang yang menyenangi ilmu tentang
kehidupan makhluk hidup, sejak sebelum lulus SMA pun ia sudah bertekad hati
untuk melanjutkan pendidikannya di jurusan Biologi. Bahkan ketika ia tidak
diterima oleh universitas tertentu, ia tak menolak untuk mencobanya di
universitas lain, yang terpenting adalah di jurusan yang ia bidik. Karena di
sanalah ia akan meningkatkan kualitas dirinya untuk menjadi bagian penting
dalam kehidupan.
Pembaik Kehidupan
Sebetulnya, ini pun masih terkait dengan
peningkatan kemampuan, tetapi visi untuk membaikkan kehidupan memberikan
‘tugas’ yang lebih bagi seorang mahasiswa. Pembaik kehidupan di sini adalah
mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin di masa depan. Sudah saatnya kita
resah dengan perilaku sebagian pemimpin kita yang lagi-lagi membuat hati gusar.
Atas dasar itulah kita menjadikan kuliah ini sebagai jalan untuk menuju ke arah
sana. Tugas lebihnya, selain kita meningkatkan keilmuan secara teori dan
praktik, kita pun harus mulai melatih hati kita untuk tidak terpeleset dan
mengikuti jalan para pemimpin terdahulu. Itu bisa kita mulai dari hal sederhana
yang banyak disepelekan orang, seperti sikap yang jujur dan penuh hormat, tutur
kata yang santun, dan persahabatan dalam kebaikan.
Tujuan untuk membaikkan kehidupan
merupakan tujuan yang mulia. Kita jangan termakan isu bahwa kekritisan
mahasiswa itu hanya dicerminkan melalui aksi demonstrasi yang kadang tidak
berdampak. Saatnya kita berpikir cerdas dan mempersiapkan diri kita untuk
menjadi pemutus rantai lingkaran setan itu (Kejahatan, kemiskinan, kebodohan
dan penyakit kehidupan lainnya).
Dari uraian tersebut, kita dapat menarik kesimpulan,
bahwa hakikat kuliah adalah menimba ilmu, yang dengan ilmu itulah kita akan
dituntun untuk bisa menjadi bagian penting bagi kehidupan sekaligus menjadi
pembaik kehidupan sesuai bidang yang kita tekuni.
No comments